Thursday, November 5, 2015

Margaret Hilda Thatcher dan Tangan Besinya

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimakinfo sekitar Margaret Hilda Thatcher sebagai Pemimpin
bertangan Besi dari Inggiris)
____________________________________________________________________











____________________

Kata Pengantar
___________________

Para kawan dimanpun berada...!

Kita tentunya sepakat salah satu Berita yang paling mendominasi
disetiap Siaran "Dunia Dalam Berita" TVRI 1980'an adalah beritanya
Perdana Menteri Ingiris "Margaret Hilda Thatcher atau
"Margaret Thatcher".

Keputusan-keputusan politiknya begitu mempengaruhi Dunia khsusnya
dibidang Ekonomi tak terkecuali dibidang Angkatan Bersenjata, cukup
menakutkan dunia, hingga beliapun dijuluki, "Wanita Bertangan Besi".

Nah...!

Untuk anda yang ingin mengulang kaji yang mungkin telah terlupakan
tentang beliau ini, maka berikut macam informasinya, siapa tahu
memberi manfaat juga bagi anda yang mungkin sekarang ini telah
menjadi Pemimpin di Kecamatan atau Kabupaten anda.

Selamat menyimak...!
____________________________________

Sekilas Margaret Hilda Thatcher
____________________________________

























* Pemahaman Umum

Margaret Hilda Thatcher, Baroness Thatcher, LG, OM, PC, FRS, née Roberts
(lahir di Grantham, Lincolnshire, Inggris, 13 Oktober 1925 – meninggal
di London, Inggris, 8 April 2013 pada umur 87 tahun), adalah seorang
politikus Britania Raya, Perdana Menteri Britania Raya dengan masa
jabatan terlama sepanjang abad ke-20 (1979–1990), dan satu-satunya
wanita yang pernah menduduki jabatan tersebut.

Seorang jurnalis Soviet menjulukinya "Wanita Besi" (Iron Lady),
istilah yang kemudian dikait-kaitkan dengan politik dan gaya
kepemimpinannya. Selaku Perdana Menteri, ia menerapkan kebijakan-
kebijakan Konservatif yang kelak disebut sebagai Thatcherisme.















Ket :
Rumah kelahiran Margaret Thatcher
di Grantham

Mengawali karier sebagai kimiawan riset sebelum menjadi barrister,
Thatcher terpilih menjadi Anggota Parlemen (MP) untuk wilayah Finchley
pada tahun 1959.

Edward Heath menunjuknya sebagai Menteri Negara untuk Pendidikan dan
Ilmu Pengetahuan pada tahun 1970. Tahun 1975, Thatcher mengalahkan
Heath pada pemilihan ketua Partai Konservatif dan menjadi Ketua Oposisi,
sekaligus wanita pertama yang memimpin partai politik besar di Britania
Raya. Ia menjadi Perdana Menteri setelah memenangkan pemilu 1979.

Setelah resmi menetap di 10 Downing Street, Thatcher memperkenalkan
serangkaian inisiatif politik dan ekonomi untuk membalikkan apa
yang ia anggap sebagai kejatuhan nasional Britania Raya.[nb 1]
Filosofi politik dan kebijakan ekonominya menekankan deregulasi
(terutama di sektor keuangan), pasar buruh yang fleksibel, swastanisasi
BUMN, dan mengurangi kekuasaan dan pengaruh serikat dagang.

Popularitas Thatcher selama tahun-tahun pertama masa jabatannya
menurun karena resesi dan tingkat pengangguran yang tinggi. Perbaikan
ekonomi dan Perang Falklands 1982 membuat dukungan terhadap Thatcher
melesat, sehingga ia terpilih lagi tahun 1983.

Thatcher terpilih kembali untuk ketiga kalinya pada tahun 1987, tetapi
Community Charge-nya (biasa disebut "pajak pemungutan suara") sangat
tidak populer dan pandangannya terhadap Komunitas Eropa tidak
diungkapkan kepada Kabinetnya. Ia mengundurkan diri sebagai
Perdana Menteri dan ketua partai pada November 1990, setelah
Michael Heseltine menantang kepemimpinannya. Thatcher memegang gelar
bangsawan seumur hidup sebagai Baroness Thatcher dari Kesteven di
County Lincolnshire. Gelar ini memberinya tempat di Majelis Tinggi.


* Kehidupan awal dan pendidikan

The corner of a terraced street in a suburban setting. The lower
storey is a corner shop, advertising as a chiropractic clinic. The
building is two storeys high, with some parts three storeys high.
Rumah kelahiran Margaret Thatcher di Grantham

















Ket :
Plakat penghormatan di rumah kelahiran Thatcher.

Margaret Thatcher lahir dengan nama Margaret Roberts di Grantham,
Lincolnshire, pada tanggal 13 Oktober 1925. Ayahnya bernama Alfred
Roberts, yang berasal dari Northamptonshire, dan ibunya bernama
Beatrice Ethel (née Stephenson) dari Lincolnshire.[3] Ia menghabiskan
masa kecilnya di Grantham, tempat ayahnya memiliki dua toko kelontong.

Roberts dan kakaknya Muriel dibesarkan di sebuah flat yang terletak
di dekat rel kereta api.[4] Ayahnya aktif dalam politik lokal dan di
gereja Methodist, menjabat sebagai anggota dewan kota dan seorang
pengkhotbah di gereja setempat.[5] Ia membesarkan putri-putrinya
sebagai Methodist yang taat.[6] Ayah Thatcher sebenarnya berasal
dari keluarga Liberal, namun ia memutuskan untuk menganut paham
independen.

Ia adalah Walikota Grantham pada tahun 1945-1946 dan kehilangan
posisinya sebagai anggota dewan pada 1952 setelah Partai Buruh
memenangkan suara mayoritas di Dewan Kota Grantham pada tahun 1950.

Margaret Roberts menghadiri Sekolah Dasar Huntingtower Road dan
lalu memperoleh beasiswa untuk melanjutkan ke Kesteven and Grantham
Girls' School. Laporan sekolahnya menunjukkan bahwa ia adalah pekerja
keras dan mengalami perbaikan secara terus-menerus, Kegiatan
ekstrakurikulernya antara lain piano, hoki lapangan, pembacaan
puisi, dan berenang.[8][9] Ia menjadi ketua murid pada tahun 1942-1943.

Pada tahun keenamnya, ia mengajukan beasiswa untuk belajar kimia di
Somerville College, Oxford. Awalnya, permohonannya ini ditolak,
namun akhirnya ia mendapat tempat di Oxford setelah calon lainnya
mengundurkan diri.

Ia mulai kuliah di Oxford pada tahun 1943 dan lulus pada 1947 dengan
gelar Second Class Honours dalam bidang Ilmu Kimia. Penelitian akhirnya
adalah mengenai kristalografi X-ray, yang dibimbing oleh Dorothy Hodgkin.


Roberts menjadi Presiden Oxford University Conservative Association
pada tahun 1946. Pandangan politiknya saat di universitas dipengaruhi
oleh karya-karya seperti The Road to Serfdom karya Friedrich von Hayek
(1944), yang memandang bahwa campur tangan pemerintah dalam perekonomian
adalah awal dari terbentuknya negara otoriter.

Setelah lulus, Roberts pindah ke Colchester, Essex, dan bekerja sebagai
ahli kimia di perusahaan penelitian BX Plastics.[19] Ia kemudian
bergabung dengan Organisasi Konservatif lokal dan mengikuti konferensi
partai di Llandudno pada tahun 1948 sebagai wakil dari University
Graduate Conservative Association.[20] Dalam konferensi tersebut,
ketua Konservatif terkesan dengannya, dan ia diminta bergabung dengan
partai. Roberts terpilih sebagai anggota partai pada bulan Januari 1951.

Saat acara makan malam pasca terpilihnya Roberts sebagai kandidat
Konservatif untuk daerah pemilihan Dartford pada tanggal 15 Februari 1951,
ia bertemu dengan calon suaminya, Denis Thatcher, seorang pengusaha
sukses dan kaya yang berstatus duda.

Dalam persiapannya untuk pemilu, Roberts pindah ke Dartford, disana ia
bekerja sebagai ahli kimia di J. Lyons and Co., Hammersmith.

* Karier Politik


Margaret pertama kali mencalonkan diri sebagai Anggota Parlemen Inggris
pertama kali pada tahun 1950 mewakili konstituen Dartford. Ia dikalahkan
dalam pemilihan itu dan ketika Inggris kembali mengadakan pemilihan
umum 1951, ia kalah lagi meskipun Partai Konservatif yang dipimpin
oleh Winston Churchill memenangkan pemilu tahun itu atas Perdana
Menteri Clement Attlee dari Partai Buruh (Labour). Ia menikah dengan
Denis Thatcher pada tahun 1951 dan tidak mencalonkan diri pada tahun
1955 karena ingin fokus pada keluarganya. Pada tahun 1959, ia mencalonkan
diri lagi di Finchley sebagai Anggota Parlemen untuk ketiga kalinya.

Ia menang kali ini dan masuk ke Parlemen. Ia berhasil menduduki banyak
posisi strategis di pemerintahan Harold McMillan meskipun posisi itu
di berada di bawah menteri negara secara hirarki.

Pada tahun 1964, Partai Konservatif dikalahkan. Edwar Heath diangkat
menjadi Pemimpin Partai yang baru, dan secara otomatis menjadi
Pemimpin Oposisi. Thatcher mendukung Heath di oposisi. Dalam kabinet
bayangan ala oposisi, Thatcher diangkat ke banyak posisi penting,
 membuat ia berhasil duduk di frontbench. Pada tahun 1970, ketika
terjadi ketidakpercayaan terhadap Pemerintahan Partai Buruh yang
dipimpin oleh Harold Wilson, Edward Heath memenangkan pemilu dan
dilantik menjadi Perdana Menteri Britania Raya berikutnya.

Thatcher diangkat ke posisi Menteri Pendidikan. Beberapa kontroversi
selama posisinya sebagai menteri adalah pemotongan biaya terutama
pembagian susu di sekolah.

Pemerintahan Heath dikalahkan dalam pemilu 1974 dengan perbandingan
suara yang tipis. Thatcher sendiri berhasil mengamankan kursinya di
 parlemen namun Konservatif benar-benar kehilangan kontrol terhadap
negara. Beberapa bulan kemudian, pemilu diadakan lagi untuk
mengakhiri parlemen menggantung, karena tidak ada partai yang
mendapatkan mayoritas mutlak.

Dalam pemilu kedua tahun 1974, Heath membawa partainya ke dalam
kekalahan lebih dalam. Dua kali kekalahan pemilu ini membuat banyak
ketidakpuasan dalam partai terhadap Heath namun tidak ada yang berani
menantang kepemimpinan Heath.

Thatcher resmi mencalonkan diri pada bulan Desember 1974. Kampanye ini
menarik karena belum ada wanita yang mencalonkan diri sebagai pemimpin
partai. Ambisi Thatcher memenangkan pemilihan memang besar. Ia mengubah
penampilannya dengan melepas topi, menggunakan pakaian yang lebih modis,
mengubah gaya rambutnya, bahkan mengubah suaranya.

Thatcher berhasil memenangkan pemilihan pemimpin partai dan ia diangkat
sebagai Pemimpin Konservatif pada Febuari 1975 dan secara resmi menjadi
Pemimpin Oposisi. Ia mengkritik pemerintahan dan sosialisme.

Ia dikenal sangat lantang melawan komunisme dan dominasi Uni Soviet
serta mendukung kapitalisme. Ide-idenya menarik dan banyak membawa
dukungan padanya, kontras dengan Perdana Menteri James Callaghan yang
sedang berada di ujung tanduk.

* Perdana Menteri (1979-1990)

Masa batas parlemen Inggris berakhir pada tahun 1979, dan Thatcher
memimpin partainya dalam pemilu. Partai Konservatif menang besar,
mengakhiri tahun oposisinya. Thatcher mewarisi ekonomi lemah,
pengangguran yang tinggi, dan berbagai masalah sosial yang muncul.
Kebijakan ekonomi Thatcher bagaimanapun dinilai lamban dan pada dua
tahun pertama masa jabatannya, ia menjadi Perdana Menteri yang
paling tidak populer. Rencana ekonomi Thatcher berbau konservatif
dengan ide deregulasi terhadap bisnis, pemotongan pajak, dan
privatisasi. Inflasi juga tinggi tahun itu. Kerusuhan-kerusuhan
terkenal adalah Kerusuhan Brighton 1981 yang menewaskan banyak
orang. Perekonomian terasa membaik pada tahun 1982.

Thatcher memimpin negaranya dalam Perang Falklands tahun 1982.
Perang ini berawal dari invasi Argentina terhadap Kepulauan Falklands
atau yang disebut Argentina sebagai "Las Malvinas". Kepulauan ini
telah menjadi teritori Inggris sejak lama. Thatcher dengan tegas
mengirimkan pasukan untuk melawan Argentina dan mengembalikan
Falklands ke tangan Inggris.

Selama perang, ia menolak banyak rencana perjanjian damai yang
dicetuskan oleh negara-negara Amerika lainnya. Pasukan Inggris
berhasil merebut kembali Falklands dan Inggris memenangkan perang,
membuat nama Thatcher kembali terkenal dan membangkitkan kembali rasa
nasionalisme rakyat Inggris yang sudah pudar dalam beberapa tahun
karena masalah ekonomi dan sosial.

Dengan modal kemenangan di Falklands dan ekonomi yang membaik,
Thatcher menang pada tahun 1983 untuk masa jabatan kedua.

Pada masa jabatan keduanya, pemerintahan Thatcher melanjutkan
kembali deregulasi ekonomi dan privatisasi. Privatisasi pertama
adalah British Telecom yang dijual kepada publik, meningkatkan
jumlah pemilik saham di seluruh Inggris.

Kebijakan privatisasi ini menjadi lebih berani setelah ternyata
penjualan BT sukses dan banyak orang yang mendapatkan keuntungan,
bahkan 30% dalam hitungan hari. Setelah itu banyak BUMN yang dijual
seperti British Steel dan banyak perusahaan di berbagai bidang seperti
perusahaan maskapai penerbangan, listrik, dan gas.

Pemerintah mendapatkan lebih dari miliaran poundsterling atas hasil
penjualan perusahaan ini. Thatcher juga memulai serangkaian globalisasi
dan modernisasi, mentransformasikan negara itu menjadi salah satu negara
bisnis terbesar di dunia. Thatcher juga menghancurkan banyak pabrik-
pabrik tidak efisien dan menggantinya dengan pabrik baru yang lebih efisien.

Salah satu peristiwa penting adalah ketika Serikat Buruh yang dipimpin
Arthur Scargill, melakukan pemogokan terutama para penambang. Hal ini
berawal dari rencana Thatcher menutup pertambangan yang tidak efisien
dan tidak menguntungkan namun nasib pekerjanya tidak diperhatikan.

Kerusuhan terjadi di kota-kota, terutama kota penambang. Thatcher
menolak tuntutan. Thatcher tegas namun membawa banyak kritik. Sebelumnya
pada tahun 1981, ia membiarkan Bobby Sands mati kelaparan dalam mogok
makan untuk memprotes statusnya sebagai tahanan politik IRA, di mana
Thatcher tegas menolak dan berkata, "Kriminal adalah kriminal, itu
bukan hal politik". Banyak yang mengatakan bahwa Thatcher kejam bahkan
politisi Sinn Feinn mengatakan Thatcher adalah "bajingan terbesar
yang pernah ada".

Pemogokan sendiri berakhir setelah kekalahan Serikat Buruh di
pengadilan tahun 1985. Setelah kejadian itu, Thatcher malah memiliki
legitimasi untuk mengekang kekuatan Serikat Buruh. Implementasi
kebijakan ini membuat ia menjadi salah satu politisi dengan banyak
musuh selain IRA.

Pada bulan Oktober 1984, beberapa hari sebelum ulangtahunnya ke 59,
Thatcher selamat dari upaya pembunuhan. Ia lolos dari serangan bom
di hotel tempat tinggalnya menginap di Brighton. Thatcher saat itu
sedang menghadiri konfrensi partainya di Brighton bersama dengan anggota
kabinetnya dan para petinggi partai.

Saat ledakan terjadi sekitar dini hari, Thatcher yang masih terjaga
dan sedang bekerja untuk mempersiapkan konfrensi. Ledakan itu
menghancurkan kamar mandi hotelnya dan ia segera dikawal keluar bersama
suaminya, Denis Thatcher dan asistennya, Crawfie. Thatcher melaporkan
kejadian ke kepolisian dan di sana ia mengumumkan bahwa konfrensi
tetap berjalan seperti biasa, membuat banyak kekaguman karena ia tetap
bekerja normal meskipun baru terkena musibah. Pengeboman itu dilakukan
oleh IRA sebagai balas dendam atas kebijakan Thatcher di Irlandia Utara.

Dengan ekonomi yang terus tumbuh dan eksistensi negara di dunia meningkat,
Thatcher dengan percaya diri mengumumkan pemilihan umum lagi pada tahun
1987 meskipun masa batas akhir parlemen masih dua belas bulan lagi.
Insting politik Thatcher benar dan terbukti, ia memenangkan pemilu untuk
ketiga kalinya. Sejak itu, ia adalah Perdana Menteri pertama yang memenangkan
tiga pemilihan umum berturut-turut pasca Perang Dunia II.

Thatcher tegas namun tetap berhubungan dengan Mikhail Gorbachev sebagai
bukti dukungan Inggris dalam reformasi di Uni Soviet. Ia juga sepaham
dengan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan.

Pada tahun 1989, Thatcher memperkenalkan Poll Tax yang kontroversial.
Pajak ini adalah pajak yang terlalu berlebihan dan dinilai banyak
pihak tidak adil. Pajak ini mengharuskan semua orang membayar pajak
dengan jumlah yang sama tanpa melihat kekayaannya dan kemampuan untuk
membayar. Pajak ini juga dinilai terlalu besar karena sama dengan
harga yang harus dibayar dengan orang-orang kaya. Pajak ini digunakan
untuk membiayai kepentingan lokal seperti perawatan lingkungan, taman,
dan infrastruktur di pemerintahan lokal.

Thatcher tegas menolak semua kritik dan tetap mengimplementasikan
kebijakannya. Ini membawa London kembali ke dalam kerusuhan besar-besaran.
Popularitasnya benar-benar jatuh kali ini namun Thatcher tetap berkeyakinan
bahwa tindakannya benar dan terus menekan kebijakannya itu untuk tetap
dilaksanakan. Mulai dari ini, banyak anggota partainya merasa bahwa
Thatcher harus mundur.

Selain Poll Tax, Thatcher juga memulai politik konfrontasi dengan Eropa.
Ia dengan tegas menolak Uni Eropa. Ia pertama kali meminta seluruh
penarikan dana dari Inggris kepada kelompok Masyarakat Eropa dan mulai
mengurangi kontribusi Inggris di sana. Pada akhir 1980an, Thatcher dengan
tegas menolak penyatuan mata uang Euro dan integrasi Eropa.

Ini membuat ia banyak dijauhi oleh pemimpin Eropa lainnya. Banyak yang
merasa bahwa ini adalah tindakan sembrono dan terlalu proteksionis
meskipun banyak juga yang memuji Thatcher karena keinginannya untuk
menjaga integritas poundsterling dan menjaga kedaulatan Inggris.

Meskipun demikian, secara politik ini adalah kesalahan dan
mengakibatkan kejatuhan kabinetnya dimulai terutama ketika pertama
kali Menteri Keuangan serta anggota kabinet paling berpengaruh di
kabinetnya, Nigel Lawson mengundurkan diri sebagai protes pada
Oktober 1989.

Pemerintahan Thatcher terus berlangsung setelah Lawson mengundurkan
diri.Ini memuncak saat kepemimpinan Thatcher yang "semaunya sendiri"
dan menolak mendengar kabinetnya, membuat ia digoyang. Pada tanggal
1 November 1990, Deputi Perdana Menteri Geoffrey Howe yang juga
merupakan sekutu Thatcher sejak 1979 mengundurkan diri. Howe membuat
pidato yang sangat menusuk Thatcher di mana ia mengkritik kepemimpinan
Thatcher secara keseluruhan sebagai kepemimpinan yang "semaunya sendiri"
dan "sombong dan membahayakan masa depan negara". Pengunduran diri Howe
adalah pukulan paling fatal bagi Thatcher. Pada tanggal 14 November 1990,
Michael Heseltine yang merupakan mantan anggota kabinet Thatcher yang
pernah menjadi Menteri Pertahanan dan mengundurkan diri tahun 1986 karena
ketidakpuasan terhadap Thatcher, menantang Thatcher dalam Pemilihan
Kepemimpinan.

Sebelumnya, Thatcher telah mengamankan posisinya sebagai pemimpin pada
tahun 1989 setelah mengalahkan Anthony Meyer, namun kali ini akan menjadi
lebih sulit karena pengunduran diri Howe. Pada putaran pertama, Thatcher
berada di Paris.

Ia berhasil memenangkan 204 suara dibandingkan Heseltine yang memperoleh
154 suara. Namun ini kurang dari mayoritas mutlak dan kurang dari aturan
margin yang diperlukan sehingga Heseltine dapat memaksa ke putaran kedua.

Dalam Putaran Kedua, Thatcher berusaha melawan di mana ia dengan tegas
menyatakan bahwa ia akan tetap berjuang dalam putaran kedua. Dengan
determinasi "Fight On" dan berobsesi untuk menang. Bagaimanapun,
dukungannya telah berkurang bahkan dari anggota kabinetnya sendiri.

Setelah berkonsultasi dengan para koleganya, Thatcher berkesimpulan
bahwa ia tidak memiliki dukungan lagi dan menyerahkan pengunduran dirinya
pada 22 November 1990 dan menarik pencalonannya pada hari yang sama.

Thatcher tetap menjadi Perdana Menteri hingga PM baru terpilih. Setelah
penarikannya, Thatcher memaksa John Major untuk maju sebagai calon
pemimpin. Major berhasil memenangkan pemilihan kepemimpinan atas
Heseltine dan Menteri Luar Negeri Douglas Hurd dalam putaran pertama.

Setelah Major terpilih, Thatcher mengakhiri masa jabatannya pada tanggal
28 November 1990 setelah Major diundang Ratu Elizabeth II ke Istana
Buckingham untuk membentuk pemerintahan baru.

* Masa Pensiun

Setelah Thatcher mengundurkan diri pada November 1990, ia tetap menjadi
Anggota Parlemen dan duduk di backbench hingga 1992. Ia masih menjadi
tokoh yang aktif di publik Inggris meskipun pada kenyataannya citranya
terpolarisasi. Thatcher diakui berhasil mentransformasi Inggris terutama
dalam bidang ekonomi dan sosial.

Ia mengubah negaranya dari negara kuno menjadi negara modern dengan
eksistensi besar di pergaulan internasional. Thatcher bekerja di Philip
Morris sebagai konsultan geo politik namun ini tidak lama. Thatcher juga
dibayar mahal untuk setiap pidatonya.

Setelah suaminya, Denis meninggal pada tahun 2003, ia menjadi pembicara
aktif. Pada tahun 2007, sebuah patungnya di Westminster dipasang,
Perdana Menteri lain yang juga dibuatkan patung di sana hanyalah
Winston Churchill dan Lloyd George.

* Sakit dan kematiannya





















Thatcher menderita kesehatan yang buruk selama beberapa tahun sebelum
kematiannya. Ia sempat dikabarkan menderita stroke dan terkena
serangan beberapa kali dan mulai jarang terlihat sejak menjalani
perawatan serangan stroke pada tahun 2002. Ia hanya terlihat beberapa
kali di hadapan publik dalam beberapa bulan terakhir ini.

Thatcher meninggal di London, pada 8 April 2013 setelah menderita
stroke. Lord Bell, juru bicara Thatcher, mengkonfirmasi kematiannya.

* Gelar

Miss Margaret Roberts (1925–1951)
Mrs Margaret Thatcher (1951–1959)
Mrs Margaret Thatcher, MP (1959–1970)
The Rt Hon. Margaret Thatcher, MP (1970–1983)
The Rt Hon. Margaret Thatcher, MP, FRS (1983–1990)
The Rt Hon. Lady Thatcher, OM, MP, FRS (1990–1992)
The Rt Hon. The Baroness Thatcher, OM, PC, FRS (1992–1995)
The Rt Hon. The Baroness Thatcher, LG, OM, PC, FRS (1995–2013)

______________

Penutup
______________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Dan jika boleh memberi pendapat tentang pemimpin yang sedemikian besar
pengaruhnya untuk dunia pada masa mendatang, maka penulis berpendapat
"Akan sangat susah mendapatkan pemimpin kelas Dunia seperti almh.
Margaret Hilda Thatcher".

Beliau memang berbeda dengan para wanita pada masa sekarang ini yang
justru lebih suka pada Dunia Fashion dibandingkan Dunia Politik yang
penuh dengan macam intrik yang bukan saja intrik antar negara, tapi
juga intrik dalam satu negara. Katanya.

Para kawan...!

Selamat malam....!
_______________________________________________________________________
Cat :

cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment