Monday, January 25, 2016

Cokelat : Pengertian, Sejarah, Rasa dan Kandungan

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Cokelat dalam hubungannya dengan
Pengertian, Sejarah, Rasa dan Kandungan)
_______________________________________________________________








__________________

Kata Pengantar
__________________

Sudah pasti-nya makanan yang dapat dimakanan adalah makanan. Dan
minuman yang dapat di minum adalah minuman.

Tapi...!

Ada juga makanan yang dapat diminum, pun minuman yang dapat dimakan.

Makanan apakah itu...?

Itulah minuman yang namanya Coklat atau Cokelat.

Para kawan dimana-pun berada...!

Menurut cerita-nya...!

Ceritanya cokelat ini sebelum seperti yang ada sekarang ini yang
pada umumnya dimakan, dulu-nya itu hanya di minum, garis miring
tidak di makan.

Mengapa begitu...?

Yah begitulah...!
Namanya juga manusia, jelma atau jolma, penuh dengan keingin tahuan,
penuh dengan perobahan, penuh dengan inovasi. Apalagi...?

Sudah tak ada lagi...!

Selamat menyimak info-info sekitar cokelat jika memang anda ingin
info yang lebih lengkap.

Simak sekarang, "Mulai...!"

Tak mau aku...!
Tak usah...!

Kenapa rupanya...? Jangan menyesal...!
Sudah Clea'an makan coklat-nya sekali 5 tahun, menyimak info-nya
saja-pun tak mau. Mau jadi apa-la Cle'an...?

Simak sekarang, "Mulai...!"

Iya-lah kalau begitu...!

Pasrah aja-la awak...!
Sudah nasib jadi pembaca.

_______________________________________

Sekilas info tentang Cokelat
_______________________________________






























* Pengertian 

Cokelat adalah sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman
dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama kali dikonsumsi
oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman, walaupun dipercaya
bahwa dahulu cokelat hanya bisa dikonsumsi oleh para bangsawan.

Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya.
Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan
sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai
pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang
paling populer di dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam bentuk
cokelat batangan, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.


* Sejarah cokelat



















Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan
mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah.
Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.

Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat
“cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi
paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah
situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar
1100 -1400 tahun SM [2]. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki
pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak
diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang
terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber
gula untuk minuman beralkohol.

Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh
suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa
Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban
pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon
“kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolatl yang
berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi
setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga
menjadi simbol kemakmuran.


















Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah
cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah,
penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat
minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh
lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan
juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki
kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat.

Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi
agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan
hasilnya adalah cokelat atau kokoa.



















Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar
tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai
simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat
dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau
rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai
pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan
dari kandungan theobromin di dalamnya.

Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan
oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika.
Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah
yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika
yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan
“makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji
kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.



















Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika,
dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao
(cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku
Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki
 seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga
tiga biji kokoa

Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang
mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.


* Cokelat cair.




















Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari
di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara
kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya
menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang
dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah
kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London,
sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat,
dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
Dan resep es coklat pertama diketahui berasal dari Inggris
pada tahun 1668.

Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane,
mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya
diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh
Cadbury bersaudara.





















Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847
ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-
rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering
mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai
dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang
memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil
dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu
manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah
gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.





















Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan
suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih
dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit
difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun,
serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan.
Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar
lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang
ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak
lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus
(conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu
(milk chocolate).

* Rasa cokelat









Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat
(Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset
terkini tentang rasanya.
Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa
satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya
sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini
belum ada rasa cokelat tiruan.










Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan
titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal
tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat,
lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya
lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset
terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di
dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang
lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke
mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah
aktivitas ini berhenti.

* Pemalsuan rasa




















Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi karena kokoa adalah bahan yang
relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak nabati. Kedua
bahan ini sering digunakan untuk menggantikan kokoa.

Lemak kokoa sering digantikan minyak yang lebih murah, seperti
lesitin dari kedelai atau minyak palem. Selain soal harga, dengan
kedua bahan ini pelapisan cokelat menjadi lebih mudah. Perbandingan
kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang digiling) juga
cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar
20% gula-gula itu diisi cokelat.





















Cokelat premium, di sisi lain, biasanya mengandung sekitar 50 - 70%
cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula dan mungkin juga
sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih sedikit
kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para
pencinta cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan
untuk masalah yang sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.

* Kandungan cokelat







Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina,
dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-
kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak.

Menurut ilmuwan, cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur
dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak
mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi
dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat
mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.

* Racun bagi hewan tertentu








Adanya kandungan teobromin dalam cokelat bisa menjadi racun untuk
sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan yang bereaksi keracunan
pada kandungan teobromin diantaranya adalah kuda, anjing, burung
kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya anak kucing),
ini dikarenakan metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna kandungan
kimia ini secara efektif.









Bila mereka diberi makan cokelat maka kandungan teobromin akan tetap
berada dalam aliran darah mereka hingga 20 jam, akibatnya hewan-hewan
ini mungkin mengalami epilepsi dan kejang-kejang, serangan jantung,
pendarahan internal, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Penanggulangannya adalah dengan merangsang hewan-hewan ini agar
memuntahkan cokelat dan secepat mungkin membawa mereka ke
dokter hewan.

____________

Penutup
____________


Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan....

Selamat malam...!





















_____________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment