Saturday, November 9, 2013

Marboru Jawa : Romatisme Gadis Jawa dalam Karya Seni Musik Batak, Gabe olo do sipata tahe da, tata roha niba marnida boru ni raja na dijabu an


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar suku Jawa dan melihat posisi gadis
Jawa dalam karya Seni Musik Batak)
_________________________________________________________



























___________

Pengantar
___________

Tembak langsung aja kata pengantar ini untuk dua kelompok sasaran
pembacanya yaitu kelompok Batak dan kelompok Jawa.

Untuk anda kelompok Batak khsusnya yang bergelar naposo bulung
ni huta (Persatuan remaja), postingan dengan fokus informasi seputar
Suku Jawa dalam macam seluk beluknya ditujukan untuk anda baik
bagi yang tahu mapun tidak tahu.

Sedangkan untuk anda kelompok Jawa, khsusnya para gadis-gadisnya
postingan informasi seputar gadis-gadis Jawa dalam karya seni
musik batak di tujukan untuk anda, "Manis-manis gula Jawa,
memang manis boru Jawa" katanya. Ningia...!

Semoga informasi memberi manfaat untuk banyak pihak dan
selamat menyimak...!
____________________________________________________

Sekilas Suku Jawa untuk anda pembaca kelompok Batak
____________________________________________________










* Suku terbesar

Suku Jawa (Jawa ngoko: wong Jawa/??????, krama: tiyang Jawi?/???????)
merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

* Hal Penggunaan Bahasa Jawa

Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam
bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah
Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang
Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka
sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia
secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.

* Hal budaya Jawa dalam pembagiannya


















Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh
masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur.
Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu
budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur.

* Hal keberadaan budaya Jawa di Nusantara

Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian
dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi
kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di
Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah
perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatera dan Suriname.

Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam.
Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan Katolik.
Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama
Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat
Jawa.

* Hal Agama di tanah Jawa

Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai
agama Kejawen.Kepercayaan ini terutama berdasarkan
kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat.
Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya.
Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai
Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.

* Hal Kesenian Jawa




















Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama
dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang.
Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan
wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India,
pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris
merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan,
yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam
kehidupan budaya dan tradisi Jawa.

______________________________

Suku Jawa di Sumatra Utara
______________________________















* Hal penyebab kedatangan

Kedatangan Suku Jawa ke Sumatera Utara berawal dari dibukanya
daerah Sumatera bagian Timur oleh Jacobus Nienhuijs, pengusaha
firma Van De Arend pada tahun 1863. Nienhuijs melihat daerah
antara Sungai Wampu dan Sungai Ular merupakan daerah yang
cocok untuk tanaman tembakau.

Setelah mendapat konsesi sewa tanah selama 20 tahun dari Sultan Deli,
ia membuka perkebunan tembakau. Dengan pekerja 23 buruh Melayu dan 88
buruh Cina. Pada masa itu Nienhuijs hanya menghasilkan tembakau
kering 75 kg.

Untuk meluaskan areal perkebunannya ia mengalami kesulitan
mendapatkan tenaga kerja, karena penduduk Deli pada saat itu
sedikit. Kesulitan mencari tenaga kerja dengan terpaksa ia
mendatangkan tenaga kerja kontrakan dari Cina dan Malaysia
(Penang) serta orang Tamil dari India, melalui calo.

Beberapa tahun kemudian pemerintah Cina dan Inggris membuat
peraturan ketat tentang tenaga kerja, sehingga kesulitan
mencari tenaga kerja untuk bekerja di perkebunannya.

Untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja Nienhuijs mendatangkan
Suku Jawa ke Sumatera Utara pada tahun 1880 melalui calo dan
kepala kebun sebagai buruh kontrak. Kedatangan Suku Jawa
inilah merupakan awal kedatangan Suku Jawa, seiring
terkenalnya tembakau Deli di pasar Internasional.

Sumber :
http://simpatisan-pendawa.blogspot.com/2011/03/mengingat-sejarah-
suku-jawa-datang-ke.html
___________________________________________________________

Gadis Jawa dalam karya seni Musik Batak untuk anda pembaca
kelompok Jawa dari kami Putra Batak
___________________________________________________________









Musik...!
Wei...! Musik lae.
Lae...! Musik...! Ah...lamakalipun.
Musik...kkk...kkk...kkk....kkk.........kkk...

Gabe olo do sipata tahe da,
tata roha niba marnida
boru ni raja na dijabu an

Kakakakaka....kkkk....kkkk.....kkkk....

dung...dung...dung...Lanjut...!

Adong do sada tarhira sahit di boru hita,
na olo ima losok rohana mangurus dirina.

Ehem...!







Para boru Jawa atau gadis Jawa dimanapun berada...!

Video musik di atas adalah salah satu karya seni musik Batak
yang bercerita tentang sifat, tabiat atau kebiasaan kalian
para gadis Jawa yang dibandingkan oleh pencipta lagunya
dengan para gadis Batak setelah berkeluarga.

Bagaimana sifat, tabiat dan kebiasaan kalian tersebut ada
baiknnya penulis sampaikan setelah terlebih dahulu minta maaf
pada para gadis batak baik yang dalam panggilan tutur adik,
kakak, ito atau borutulang.

Ito, kakak, adik atau boru tulang...!

Saya minta maaf pada kalian jika dalam postingan ini tulisan
saya kurang mendukung kalian. Dan jika kalian ingin menyalahkan
maka salahkanlah pencipta lagunya  karena dia yang punya motif
komunikasi. Oke Ito, kakak, adik ataupu borutalang...?


















Oke kami maklum...! Kami juga mengerti bahwa lagu tersebut
bertujuan baik untuk introfeksi diri kami. "Apapun kata kalian
kami tetap boru ni raja bukan...? Ya...tetap boru ni raja.
hahahahahaha...

Begini para gadis Jawa...!

Manusia memang tak ada yang sempurna tak terkecuali perempuan
atau laki-laki. Begitupun, jika kita melihat secara umum indikator
dari kesempurnaan maka kita bisa berkata, hampir sempurna,
setengah sempurna atau kurang sempurna.

Menurut hemat penulis para gadis Jawa, kalian memang lebih
sempurna / lebih memperhatikan penampilan diri dibandingkan
gadis batak secara umum, apalagi yang namnya gadis batak yang
sudah berrumahtangga atau marsaripe istilah bataknya.

"Adong do sada tarhira sahit di boru hita,
na olo ima losok rohana mangurus dirina".
Ninna.

"Ada satu seperti penyakit bagi gadis batak,
mereka kadang malas mengurus dirinya" Katanya
dalam terjemahan bebasnya.

Betulkan...? Betul para gadis Jawa, tapi tidaklah pula
semuanya.

Adakan gadis Jawa, gadis batak yang jadi photo model,
jadi pramugari, jadi pramuniaga dan jadi bintang iklan...?
Ya adalah...!

















Para Boru Jawa, boru ni Raja yang mungkin dalam Kanjeng...!
atas kekurang sepurnaan itu, maka tak jarang pula orang batak itu
jadi berpikir, jadi berkeinginan untuk "Marboru Jawa" atau untuk
memenikah dengan gadis Jawa. Maukan...? Maulah...!

"Laos olo ma sipata tahe da tubu sangkap sangkap ni roha
lao mangalap boru Jawa-an

Sai mangapian do anggo roha mida boru Jawa
ai tung malo do mambuat roha ni sinondukna". Nina lagui.



"Saya jadi ingin menikah sama gadis Jawa, karena gadis Jawa
adalah orang-orang yang paling pandai mengambil hati suaminya"
Kata pria batak itu pada kalian gadis Jawa dalam terjemahan
bebasnya.

Selain kalian pandai mengambil hati, kalian para gadis jawa
juga pencinta sejati, jika suami kalian mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan pokok kalian siap ambil alih demi
tercapainya cita-cita sang buah hati.

Beda halnya dengan boru pemilik marga itu, oh...oh...
jangankan untuk mengambil hati, dinasehati saja dia
bisa marah, dahinya mengkerut matanya membelalak
bagaikan harimau betina yang mau menerkam musuh,




Hal lainnya kalian para gadis Jawa juga termasuk orang yang
paling pengetian. Jika sang suami merasa kecapean pulang
kerja kalian dengan senang hati untuk mengurutnya hingga
sang suami segar kembali untuk mencari.

Tidak katanya seperti gadis hehehehe...boru ni rajai.
Kalau disuruh dia mengurut langsung dia bilang, "Emangnya
saya menikah sama kamu mau jadi takang urut" katanya.

Begitupun para gadis Jawa...!

Dimata pria batak itu kalian masih punya kekurangan, kalian
kurang melihat masa yang akan datang, masa dimana antisipasi
sangat diperlukan karena itu cukup banyak juga pria batak
mengeluh akan hal ini. Beliau ingin pulang  melihat tano
hatubuan, tapi ongkos telah habis dibelanjakan. Hoh oh...

"Alai boru jawa adong silangkona, so disarihon ari sogot"
Katanya. "Kalau gadis Jawa tidak dia pikirkan hari esok"
Ninna.


Selain karya Musik ditas, kami juga masih punya karya musik
yang berhubungan dengan kalian. Judulnya "Marboru Jawa".



Inti pesan lagu ini, tak jauh beda dengan uraian diatas,
"Kesan memujinya sangat terasa, dan sepertionya lebih
etis dan estetis dalam penilaian gadis para boru ni raja-i.

Kaya lainnya yang berhubungan dengan gadis Jawa, khsusnya
gadis yang berasal dari Solo kami juga bikin, Judulnya
gadis "Marboru Solo"

Inti pesannya :

Sama tetap dalam bentuk pujian.

Para Boru Jawa yang tinggal di Sumatra mapun Jawa...!
Kedua karya musik diatas adalah hasil karya musik daerah
kami khsusnya mereka yang tinggal di wilayah Tanah Batak
Bagian Utara, Sedangkan video di bawah ini adalah hasil
karya dari Tanah Batak bagian Selatan. Judulnya sama
dengan diatas yaitu "Marboru Jawa"

Inti pesannyapun tetap tak jauh beda, hanya sanya bung
Roni Siregar meramunya dengan gaya musik kalian hingga
sangat terasa sekali, bagaimana dekatnya, bagaimana
sayangmya, bagaimana holongnnya para putra Batak itu
pada kalian...!



Begini katanya para boru Jawa :

O....anggi boru Jawa
aku tresno karo koe haholongan
porcaya mada ho anggi tu holongki
homa iya da anggi nasonggop di rohangkhi

"O....adek gadis Jawa....
saya mencintaimu gadis kesayangan
percayalah adik kesayangan
cuma kaulah yang ada dalam hatiku

Demikian terjemahan bebasnya.
___________________________________

Jumlah putra Batak di Tanah Jawa
___________________________________

Etnik pendatang sendiri hanya sebanyak 1.81 persen saja dari total
penduduk Provinsi Jawa Timur. Persentase etnik pendatang terbesar
adalah etnik Tionghoa (0.73 persen)  dan kemudian pada urutan
berikutnya adalah etnik Sunda (0.12 persen) dan Etnik Angkola
(0.08 persen).

Ini berarti etnik Angkola merupakan penduduk terbanyak ketiga di
luar penduduk asli Provinsi Jawa Timur. Etnik Angkola adalah sub
etnik Batak yang jumlahnya dominan terdapat di empat kabupaten/kota
di wilayah Tapanuli Bagian Selatan, Provinsi Sumatera Utara, yakni
di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Utara,
Kabupaten Padang Lawas dan Kota Padang Sidempuan.

Demikian kutipan dari :
http://akhirmh.blogspot.com/2012/11/populasi-etnik-angkola-di-provinsi-jawa.html

Bagi penulis, ini sama artinya dengan "Populasi Etnik Angkola di Provinsi
Jawa Timur: Terbanyak Ketiga menikah dengan orang Jawa diluar Penduduk Asli.
Bagimana dengan Jawa Tengah...Penulis pikir tidak jauh beda dan kalupun
tidak diurutan ke tiga, ya ke empat. Dan hal ini merupakan cerminan dari
suku Btak itu sendiri.

Dengan kata lain, "Sungguh orang Batak itu banyak sekali yang menikah
dengan orang Jawa". Karena itu wajar pula Jika dalam karya seni batak,
orang jawa ini, khsusnya para gadisnya pendapat perhatian dari para
seniman musik batak.
___________

Penutup
___________

* Untuk anda para pembaca informasi seputar Suku Jawa.

1. Sepertinya kita sepakat suku Jawa memang Suku terbesar di
   Nusantara.

2. Kedekatan kita pada mereka tenttunya tidak terjadi pada masa
   sekarang ini. Jauh sebelum merdeka (1880) kita sudah mengenal
   mereka.

3. Mengenai kebudayaan mereka, penulis yakin kita semua punya
   gambaran termasuk para halak hita yang belum pernah datang
   ketanah Jawa.

4. Mengacu pada pengetahuan kita tentang budaya dan karya seni
   Suku Jawa ini tentunya kita juga sepakat bahwa budaya Jawa
   mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian
   dalam kehidupan sehari hari. Juga Budaya Jawa itu menjunjung
   tinggi kesopanan dan kesederhanaan.

* Untuk anda para gadis Jawa yang telah memilih 
   pasangan hidupnya putra Batak

1. Jelas...! Kalian istimewa dimata umum para pria batak itu

2. Karena keistimewaan kalian itu, maka karya seni yang memuji-
   muji kalian tak bisa lagi dibendung. Suka tak suka, pantas
   tak pantas menurut para gadis Batak, karya  musik diatas
   telah memberi perbandingan antara gadis batak dengan gadis
   jawa dan sepertinya kalian para gadis Jawa dapat nilai atau
   punten 10 (Sappulu), sedangkan gadis batak itu sepertinya
   dapat punten atau nilai 9 (sambilan).

3. Kiranya, kalian para gadis Jawa tetaplah seperti apa yang
   tersyiar dan tersyair dalam lagu-lagu batak diatas, hingga
   holong atau kasih sayang dari para putra Batak itu tetap
   terjaga dengan baik, khsusnya bagi kalian yang telah memilih
   hidup berumah tangga dengan putra batak.

4. Akhir kata untuk kalian para gadis Jawa, pun pada kalian putra
   Batak yang telah memilih hidup bersama mereka, penulis titipkan
   satu Firman Allah Swt dengan arti :











5. Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah.
   Amin ya robbal alamin.

* Untuk anda putri Batak yang telah berjodoh dengan putra Jawa

1. Kiranya anda putri batak, tetap  membawa nilai-nilai luhur
   batak itu dalam kehidupan rumahtangganya. Pandai-pandailah
   menyesuaikan diri ito, kakak, adik atau borutulang. Sedikit
   mengalah tentu sangat baik demi terciptanya keharmonisan
   keluarga

2. Jika terbagi waktu dan rezeki, untuk anda putri batak yang
   tinggal di tanah perantauan, tentu tak ada salahnya membawa
   bere ni halak hitai, atau pahoppu ni oppungi ke tanah batak.
   Perkenalkan mereka pada sanak saudara. "Sesungguhnya dimata
   budaya batak tak ada bedanya antara putra dan putri'. Anda
   putra maka anda raja, anda putri maka anda boru ni raja.

* Untuk anda gadis Batak yang merasa "tarjottik" akan Syair
  lagu batak dengan Judul "Boru Batak >< Boru Jawa

1. Tetaplah tenang ito, kakak, adik atau borutulang. Syair lagu
   diatas jangan terlalu diambil hati. Bisa-bisa pencipta lagu
   aja nya itu. Kan ngak semua kalian demikian, cukup banyak
   juga kalian yang punya penampilan mempesona. Indah dan
   menawan sodap dipandang mata. Itle baya onang ois taronang
   baya onang. Ois da baya onang , nasodongbe bisa
   mambaen sonang.

2. Begitupun, kalaulah syair lagu diatas  memang benar adanya
   tentupula tak ada salahnya untuk intropeksi. "Apakah saya
   memang tidak mengurus diri saya. Apakah diri saya memang
   harus saya yang mengurusnya. Apakah diri saya memang harus
   saya urus agar suami saya juga mengurus saya. Apakah
   sepelatik bedak viva cukup mengurus saya atau operasi
   pelatik sekalian...! Hehehehehe....

   "Gabe olo do sipata tahe da, tata roha niba
   marnida boru ni raja na dijabu an" katanya.

* Untuk anda pencipta lagu, pennyanyi dan penikmat musik
   Boru Batak >< Boru Jawa

1. Jika anda adalah seorang remaja batak yang sedang terpesona
   akan kecantikan dan kebaikan boru Jawa dan anda ingin
   menikah dengannya maka penulis ingin berkata, silakan...!
   "Campur tangan Tuhan besar dalam urusan ini".

   Begitupun, jika penulis boleh bersaran, "Jangan kiranya anda
   bayo batak karena ingin menarik simpati boru Jawa lantas
   anda menjelek-jelekkan boru batak. Itu tak baik untuk masa
   depan keluarga anda.

2. Begitupun untuk anda yang telah marboru Jawa. Jangan kiranya
   anda menyesalinya, meski anda menemukan sesuatu yang janggal
   dalam adat dan budaya mereka. Pun tidak baik memojokkon boru
   Jawa anda dengan mengungkit-ungkit cinta pertama anda bersama
   boru batak yang anda sendiri sudah tak tahu dimana rimbanya.

3. Semoga anda bayo batak dan telah marboru batak "tidak benar-
   benar" berkeinginan untuk marboru Jawa lagi. Jika itu anda
   lakukan penulis ingin berkata, "Anda dipecat jadi anggota
   Dalihan natolu". Silakan cari sendiri falsafah hidupnya.
   Dan anda dilarang naik Sibualbuali, Sipirok Nauli, Als
   dan Sampagul.

   Kakakakakakakakaka....kkkk.....kkkkk........

   Selamat malam kelompok Jawa dan horas kelompok batak...!

Gabe olo do sipata tahe da,
tata roha niba marnida
boru ni raja na dijabu an

Musik...!






Lirik Lagu asli "Boru Jawa"
Bukan Boru Batak Vs Boru Jawa
Cipt. Star Pangaribuan

Adong do sada tarhira sahit di boru hita
na olo ima losok rohana mangurus dirina
parsaurangan dope nian sai hira na matua
gabe olo do sipata tahe da tata roha niba marnida
boru simbolan na dijabu an

Laos olo ma sipata tahe da tubu sangkap sangkap ni roha
lao mangalap boru Jawa/-an

Sai mangapian do anggo roha mida boru Jawa
namaloima mambuat roha nisinondukna
nang naung sia urang, sai ro dope ijur tahe marnida

gabe olo do sipata tahe da tata roha niba
marnida boru simbolan dijabu an

Laos olo ma sipata tahe da tubu sangkap sangkap ni roha
lao mangalap boru Jawa/-an

Ai ianggo boru hita, ala boru ni raja i
na Olo i ma sipata salpu hata na i
molo pinasingot pintor kariting ma bohina on
jolo songon ipitipit simangkudap on

Gabe olo ma sipata tahe da, tata roha niba
marnida boru simbolon na dijabu an

Laos olo ma sipata tahe da tubu sangkap sangkap ni roha
lao mangalap boru Jawa/-an

Alai, boru jawa adong silangkona
so disarihon ari sogot
gabe ninna roha ima muse da
Na tuani ma nialap hape da boru simbolon na di jabuan
Ai nang pe na remeng nasida
jala olo nang salpuan hata na
alai manghorhon do tuna denggan

Jala pe humurang pansarian
na sai luluan na do dalan
humonghop angka dakdanak na on

Ai ianggo boru Jawa do ninna
molo tar hurang sidabuan
na olo ima tra la..la..la..

Alai adong muse do tahe da
halobian ni boru Jawa maradophon siadopanna on
Na sai mengkel ima dungoan nang pe tolu hali saborngin
padampol dampol dagingniba on

Ai ianggo boru hita do ninna olo do gasaon nasida
molo digoit dipodoman on

Gabe olo ma sipata tahe da, tata roha niba
marnida boru simbolon na dijabu an...






















___________________________________________________
Cat. Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa

Marboru Sunda :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/06/antara-tapanuli-selatan-dengan-bogor.html

Marboru Padang :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/06/memadukan-systim-kekerabatan.html

Marboru Dayak :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/08/mar-boru-dayak-sian-kalimantan-mar-bayo.html

Marboru Lampung :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/11/marboru-lampung-pariban-yang-terabaikan.html

Marboru Batak :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/11/marboru-batak-boru-ni-raja-namalo.html 

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment