Friday, December 9, 2016

Kisah Harimau Tapanuli yang Kena Jerat di Batu Madingin-Natal


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Harimau Tapanuli yang kena jerat
untuk kemudian di evakuasi dan di obati oleh Taman Nasional
Batang Gadis dan SRI )
__________________________________________________________
















____________________

Kata Pengantar
____________________

Para kawan sekalian...!

Yang mau penulis sampaikan lewat postingan ini adalah :

1. Memberitahu apa itu Harimau Tapanuli sebagai bagian
   dari Harimau Sumatra

2. Menceritakan terjeratnya Harimau Tapanuli di desa
   Batu Madingin - Natal oleh Pak Matondang

3. Proses Evakuasi Harimau Tapanuli yang dalam postingan
   ini disebut juga si Gadis oleh masyarakat Batu Madingin
   Natal dan Team Taman Nasional Batang gadis

4. Menceritakan Proses perawatan Harimau Tapanuli oleh
   Taman Nasional Batang gadis setelah di evakuasi

5. Menggambarkan hubungan Marga Rangkuti dengan harimau
   Tapanuli oleh Marga rangkuti

Selamat menyimak..!

Oya...!
Tentunya kita sepakat, nama lain dari Harimau ini adalah
Oppu-i, Nabetengi,, Babiat, si Gadis dan Harimau Tapanuli.
Postingan ini menggunakn istilah Harimau Tapanuli.

_________________________________________________________

Sekilas Gambaran Harimau Tapanuli sebagai Bagian
dari Harimau Sumatra
_________________________________________________________













* Pengertian

Harimau sumatera (bahasa Latin: Panthera tigris
sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di
pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau
yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam
klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically
endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis
Lembaga Konservasi Dunia IUCN.

Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup
di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir
telah mengungkapkan tanda-tanda genetik adalah
menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi
spesies terpisah, bila berhasil lestari.

Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap
populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di
taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66
ekor harimau sumatera terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.

* Ciri-ciri













Harimau sumatera adalah subspesies harimau terkecil. Harimau
sumatera mempunyai warna paling gelap di antara semua
subspesies harimau lainnya, pola hitamnya berukuran lebar
dan jaraknya rapat kadang kala dempet.

Harimau sumatera jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci
dari kepala ke buntut atau sekitar 250 cm panjang dari
kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg,
sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60 cm.

Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar
198 cm dan berat 200 pound atau sekitar 91 kg. Belang
harimau sumatera lebih tipis daripada subspesies harimau lain.

Warna kulit harimau sumatera merupakan yang paling gelap
dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan
hingga oranye tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak
janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama
harimau jantan.

Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba.
Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan
mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui
menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan
tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi
hijau gelap ketika melahirkan.

* Habitat











Harimau sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera.
Kucing besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran
rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak
tempat yang tak terlindungi.

Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional,
dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang
untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi
yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia.

Harimau sumatera mengalami ancaman kehilangan habitat karena
daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah,
lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan
hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga
perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan
jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang,
maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat
dengan manusia, dan seringkali mereka dibunuh dan ditangkap
karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat
perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.

* Makanan











Makanan harimau sumatera tergantung tempat tinggalnya
dan seberapa berlimpah mangsanya. Sebagai predator utama
dalam rantai makanan, harimau mepertahankan populasi
mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga
keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan
dapat terjaga. Mereka memiliki indera pendengaran dan
penglihatan yang sangat tajam, yang membuatnya menjadi
pemburu yang sangat efisien. Harimau Sumatera merupakan
hewan soliter, dan mereka berburu pada malam hari,
mengintai mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari
belakang atau samping. Mereka memakan apapun yang dapat
ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-
kadang unggas atau ikan. Orangutan juga dapat jadi mangsa,
mereka jarang menghabiskan waktu di permukaan tanah, dan
karena itu jarang ditangkap harimau. Harimau sumatera
juga gemar makan durian.

Harimau sumatera juga mampu berenang dan memanjat pohon
ketika memburu mangsa. Luas kawasan perburuan harimau
sumatera tidak diketahui dengan tepat, tetapi
diperkirakan bahwa 4-5 ekor harimau sumatera dewasa
memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer di
kawasan dataran rendah dengan jumlah hewan buruan
yang optimal (tidak diburu oleh manusia).

* Reproduksi

Harimau sumatera dapat berbiak kapan saja. Masa kehamilan
adalah sekitar 103 hari. Biasanya harimau betina melahirkan
2 atau 3 ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak
6 ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada hari
kesepuluh, meskipun anak harimau di kebun binatang ada
yang tercatat lahir dengan mata terbuka. Anak harimau
hanya minum air susu induknya selama 8 minggu pertama.

Sehabis itu mereka dapat mencoba makanan padat, namun
mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak
harimau pertama kali meninggalkan sarang pada umur
2 minggu, dan belajar berburu pada umur 6 bulan.

Mereka dapat berburu sendirian pada umur 18 bulan, dan
pada umur 2 tahun anak harimau dapat berdiri sendiri.
Harimau Sumatera dapat hidup selama 15 tahun di alam liar,
dan 20 tahun dalam kurungan.

* Perdagangan












Seorang pria berpose bersama seekor harimau sumatera
yang telah ditembak mati (foto antara 1890-1900).
Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia saat ini
semakin memprihatinkan. Penemuan tentang perdagangan
harimau tersebut tercermin dalam survei Profauna
Indonesia yang didukung oleh International Fund
for Animal Welfare (IFAW) pada bulan Juli - Oktober
2008. Selama 4 bulan tersebut Profauna mengunjungi
21 kota/lokasi yang ada di Sumatera dan Jakarta.

Dari 21 kota yang dikunjungi Profauna, 10 kota di antaranya
ditemukan adanya perdagangan bagian tubuh harimau (48 %).
Bagian tubuh harimau yang diperdagangkan meliputi kulit,
kumis, cakar, ataupun opsetan utuh.

Harga bagian tubuh harimau yang dijual itu bervariasi.
Untuk yang utuh dijual seharga Rp. 5 juta per lembar
sampai dengan 25 juta per lembar. Sedangkan taring
harimau ditawarkan seharga Rp. 400.000 hingga Rp. 1,1 juta.

Kebanyakan bagian tubuh harimau tersebut dijual di toko seni,
penjual batu mulia, dan penjual obat tradisional. Untuk
perdagangan bagian tubuh harimau paling banyak terjadi
di Lampung.

Masih maraknya perdagangan bagian tubuh harimau tersebut
sudah dilaporkan Profauna ke Departemen Kehutanan melalui
Dirjen PHKA pada bulan April 2009, dengan harapan
pemerintah bisa mengambil langkah-langkah tegas untuk
mengatasi perdagangan satwa langka yang dilindungi tersebut.

Beberapa tindakan nyata telah diambil pemerintah untuk
memerangi perdagangan bagian tubuh harimau di Jakarta.

* Penegakan hukum










Pada tanggal 7 Agustus 2009, Satuan Polhut Reaksi Cepat
dan Satuan Sumdaling Polda Metro Jaya berhasil menggulung
sindikat perdagangan kulit harimau di Jakarta. Selain
mengamankan 2 kulit harimau sumatera utuh, polisi juga
menyita 6 awetan burung cendrawasih, 2 kulit kucing hutan,
12 awetan kepala rusa, 1 surili, 5 tengkorak rusa,
1 kepala beruang dan 1 kulit rusa sambar.

Sindikat perdagangan satwa langka itu diduga juga melibatkan
sejumlah kebun binatang di Jawa dan Sumatera.

Terungkapnya sindikat perdagangan harimau dan satwa langka
lainnya di Jakarta tersebut membuktikan bahwa laporan
Profauna tentang perdagangan harimau adalah sebuah fakta.
Fakta tersebut seperti fenomena gunung es, hanya
tampak di permukaannya saja. Fakta sebenarnya diyakini
jauh lebih besar dari yang sudah terdektesi.

* Perlindungan harimau

Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia adalah
perbuatan kriminal, karena melanggar Undang-Undang nomor
5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam
Hayati dan Ekosistemnya.

Berdasarkan pasal 21 dalam undang-undang nomor 5 tahun
1990 poin (d) bahwa "setiap orang dilarang untuk
memperniagakan, menyimpan atau memiliki,  kulit, tubuh
atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-
barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut atau
mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat
lain di dalam atau di luar Indonesia". Pelanggar dari
ketentuan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana berupa
hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimum 100 juta.

_____________________________________________________

Sekilas Gambaran Harimau Tapanuli saat ini 
(2007 ke atas) dari Taman Nasional Batang Gadis
berdasarkan pemahaman penulis
_____________________________________________________

- Berdasarkan hasil penelitian Tahun 2007 dikawasan Taman
  Nasional Batang Gadis yang dalam hal ini termasuk Gunung
  Sibualbuali Sipirok sekitarnya, terdapat sekitar 60
  Ekor.

- Harimau-harimau ini kan terancam kepunahannnya jika
  masyarakat Tapanuli tidak turut mendukung pelesatariannya

- Jumlah populasi Harimau Tapnuli tidak dapat di Tambah
  oleh Taman Nasinal Batang Gadis. Karena populasi harimau
  umumnya secara alami.

- Salah satu cara yang dilakukan Taman Nasional batang
  Gadis guna melestarikan Harimau Tapanuli ini adalah
  dengan cara melakukan menyuluhan pada masyarakat
  dan sekolah-sekolah.
________________________________________________________

Sekilas gambaran Konflik antara Manusia dengan Harimau
di Desa Batu madingin - Natal
________________________________________________________























- Berdasarkan data SRI, dalam 10 tahun terakhir setidaknya
  ada 6 korban di desa ini yang menjadi korban karena
  terjadinya konflik antara harimau Tapanuli dengan manusia.

- Desa ini kurang lebih memiliki penduduk sekitar 1003 orang.

- Kebun warga di desa ini banyak yang menjadi zona jelazah
  Harimau Tapanuli

- Harimau ini diperkirakan mulai memasuki pemukiman warga
  sekitar 2 tahun yang lalu.

- Kebun warga desa ini umumnya jauh ke dalam hutan. Karena
  itu beberapa warga memilih untuk tinggal di pondok atau
  sopo kebun tersebut untuk beberapa hari

- Karena jauh kedalam hutan, maka ngan sendirinya kebun
  warga ini-pun sering dimasuki Babi Hutan

- Untuk mengatasinya beberapa orang masyarakat atau pekebun
  tersebut memasang jerat untuk menangkap babi hutan
  tersebut

__________________________________________________________

Sekilas gambaran pertama kali dilihatnya Harimau Tapanuli
yang kena Jerat oleh pemilik jerat babi Hutan (Pak Matondang)
dalam bentuk proses Tanya Jawab
__________________________________________________________




















Ket 10 :
Pemilik jerat memberi penjelasan






















Ket 11 :
Kondisi Harimau Tapanuli pada saat kena jerat Babi Hutan





















Ket 12 :
Para Penonton sedang mencoba melakukan antisipasi penyelamatan
diri, jika harimau Tapanuli yang kena jerat terlepas untuk
kemudian mengamuk






















Ket 13 :
Sang Reporter Br. Regar sedang terkaget-kaget ketika
mendengar harimau Tapanuli mau menerkam. Wau...! katanya


Penanya :
Bagimana ceritanya pak pertama kali diketahuinya harimau
ini kena jerat...?

Pemilik Jerat :
Memang biasanya kalau aku bertani, banyak disini babi
hutan. Saya bikin jerat, disini dekat ini. Kira-kira 30
meter-lah dari sini.

Jadi kebetulan sekali aku melihat jerat itu. Pagi-pagi, kira
kira jam 8 pagi aku datang. Jerat itu sudah apa, umpamanya
di sintaknya jerat itu. Ngak nampak orangnya. Aku dekati,
apakah yang kena jerat ini. Apakah apakah binatang apakah
bedat saya kira.

Rupanya dia lain, ngak nampak, sedang tergelatak. Jadi aku
datang kemari untuk melihatnya. Wau...! katanya.


Ket :
- Bedat maksudnya Bodat
- Di sintaknya, maksudnya jeratnya menyintak (Tak ada
  Bhs. Indonesianya pula, manyintak)

Penanya :
Apa ngak takut kalau datang lagi harimaunya pak...!

Pemilik Jerat :
Takut, tapi bagimana cerita . Disini cari makan.

___________________________________________________

Sekilas info info pemahaman penulis pada Evakuasi 
Harimau Tapanuli oleh Taman Nasional Batang Gadis 
di Batu Madingin - Natal
___________________________________________________




















Ket 14 :
Harimau Tapanuli (Si Gadis) sedang di evakuasi





















Ket 15 :
Harimau Tapanuli sedang di evakuasi oleh Team Taman
Nasional Batang Gadis setelah kena jeratan Babi Hutan

* Mendapat Kabar

Setelah mendapat kabar dari masyarakat bahwa ada
harimau Tapanuli di Desa Batu Madingin Natal yang kena
ranjau rusa / babi, maka team Taman Nasional Batang
Gadis berangkat menuju lokasi guna melakukan evakuasi

* Evakuasi Berhasil

Evakuasi berhasil dilakukan sehingga, harimau Tapanuli
tersebut bisa dibawa untuk melakukan pengobatan ke
Laboratoium Hewan Taman Nasional Btang Gadis

* Si Gadis

Sigadis adalah nama yang digunakan oleh Balai Nasional
Batang Gadis pada Harimau yang mereka evakuasi ini.

* Kamera Sisi TV

Untuk kemudahan pengawasan Balai Nasional Batang
Gadis menggunakan Kamera sisi TV pada saat masa
perawatannnya.

* Pulih

Pada akhirnya si Gadis atau Harimau Tapanuli tersebut
sehat dan siap dilepaskan ke habitatnya




















Ket 16 :
Harimau Tapanuli dalam masa perawatan



















Ket 17 :
Harimau Tapanuli mulai pulih / sehat

___________________________________________________

Hubungan Harimau Tapanuli dengan Marga Rangkuti
oleh Marga Rangkuti dalam bentuk tanya jawab
___________________________________________________






















Penanya :
Sejarah marga Rangkuti ini sangat erat dengan Harimau.
Bagaimana ceritanya pak...?

Jawab :
Harimau ini sudah menjadi keluarga kita-lah. Satu
keluarga, bukan keluarga ya. Dan karean akrabnya.

Biasanya...!
Kalau datang harimau ngamuk. Itu ngamuk itu. Ada
orang yang berbuat bejat itu.
__________________________________

Penutup dan Pemikiran Penulis
__________________________________

Para kawan sekalian...!

Demikian info gambaran Harimau Tapanui bersama Taman
Nasional Batang Gadis.

Dan jika penulis membandingkan kejadian ini dengan
kejadian Harimau Sumatra di Jambi, maka dari
segi keganasannnya ini belum belum seberapa.

- Di Jambi Sumatra, perbatasan dengan Riau ini
  memakan seorang anak hingga mati

- Karena ditemukan atau diketahui pada saat anak
tersebut di makan, maka tak seorang-pun masyarakat
yang bersedia membantu bapak si anak ketika mengambil
anaknya dari gigitan harimau tersebut. Dan akhirnya
si anak tersbut-pun mati.

- Setelah keberadaan harimau tersbut mereka ketahui,
  maka warga-pun berusaha untuk menangkapnya dan
  hasil akhir harimau tertangkap

- Setelah tertangkap mereka ikat pada sebatang
  pohon untuk kemudian mereka biarkan sampai mati.

- Sadisnya lagi, semua ini berhubungan erat dengan
beberapa perusahaan besar yang membabat habis Hutan
dikepulauan Riau. Hingga makanan harimau tersebut
menjadi tak ada untuk kemudian mencari manusia
jadi makanannnya.

- Perusahaan pembabat hutan tersebut kemudian di
demo oleh masyarakat, tapi sepertinya demo tak memberi
hasil apa-apa.

Hubungannnya dengan wilayah Harimau Tapanuli, bukan
tidak mungkin untuk masa-masa mendatang harimau yang
ada di Riau ini akan memasuki kawasan Taman Nasional
Batang Gadis untuk mencari makanan.

Info lebih lanjaut di :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/09/suku-batin-jambi-dalam-tekanan-batin.html

Selamat malam...!












Oya...!

Teringat saran penulis, sama-lah dengan saran Taman
Nasional Batang gadis atau TNBG.

Dan tak lupa pula pada :

- Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) atas publikasinya
  pada proses evakuasi harimau Tapanuli (Si Gadis)

- Pun...pada si Boru Regar sebagai reporter dalam
  video tayang tersebut.

"Manusia menggantungkan hidup pada alam. Tetapi ingatlah
bukan hanya kita mahluk hidup yang ada di dalamnya.
Ketika alam diperlakukan semena-mena, maka faktor
resikonya terhadap manusia sangatlah dasyat" Katanya.

Selamat malam kembali...!
































http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/12/menjawab-berita-moncak-batak-telah-punah.html




















_____________________________________________________
Cat :
Wikipedia Indonesia
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/11/orang-hutan-sibua
lbuali-dalam-info-sri.html
SRI- Sumatran Tiger Protection at Tapanuli and Mandheling Region
https://www.youtube.com/watch?v=Z9itZ_srSac
Sumatran Tiger Part 1
https://www.youtube.com/watch?v=N0y-5gZggJc&t=123s

















No comments:

Post a Comment