Wednesday, December 13, 2017

Yahudi sebagai suku di Israel


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Yahudi sebagai Agama di Israel)
______________________________________________________________










________________

KataPengantar
________________

Para kawan sekalian...!

Malam ini saya tertarik untuk tahu mengenai Yahudi sebagai
suku di Israel.

Postingan ini adalah pendalaman dari link :

http://galeri1msad.blogspot.co.id/2017/12/yahudi-sebagai-agama-di-israel.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2017/12/yahudi-sebagai-suku-di-israel.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2017/12/zionisme-sebagai-gerakan-nasional-di.html
http://galeri1msad.blogspot.co.id/2017/12/hancurnya-yahudi-di-akhir-zaman.html

Selamat menyimak...!
_____________________________________________________

Sekilas info tentang Yahudi sebagai suku di Israel
_____________________________________________________

* Pemahaman Awal


Yahudi adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama,
etnisitas, atau suku bangsa. Sebagai agama, istilah ini
merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.

Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada suku
bangsa yang berasal dari keturunan Eber (Kejadian 10:21)
(yang disebut "Ibrani") atau Yakub (yang juga bernama "Israel")
anak Ishak anak Abraham (Ibrahim) dan Sara, atau keturunan
Suku Yehuda, yang berasal dari Yehuda anak Yakub.

Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama
Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.

Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa.
Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel agama Yahudi;
artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja.

Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan
seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak
memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan
seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi
Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi
yang memeluk agama yang lain.


* Etimologi

Kata "Yahudi" diambil menurut salah satu marga dari dua belas
leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni
Yehuda. Yehuda ini adalah salah satu dari 12 putera Yakub,
seseorang yang hidup sekitar abad 18 SM dan bergelar Israel.

Seluruh turunan dari 12 putera Yakub (Israel) itu dikenal
dengan sebutan Bangsa Israel (keturunan langsung Israel)
yang kemudian berkembang menjadi besar dinamakan menjadi
Suku Israel.

Setelah berabad-abad turunan Yahudi berkembang menjadi
bagian yang dominan dan mayoritas dari Bangsa Israel,
sehingga sebutan Yahudi tidak hanya mengacu kepada
orang-orang dari turunan Yahuda, tetapi mengacu kepada
segenap turunan dari Israel (Yakub).

Pada awalnya bangsa Yahudi hanya terdiri dari satu kelompok
keluarga di antara banyak kelompok keluarga yang hidup di
tanah Kan’an pada abad 18 SM. Ketika terjadi bencana
kelaparan di Kan’an, mereka pergi mencari makan ke Mesir,
yang memiliki persediaan makanan yang cukup berkat peran
serta Yusuf.

Karena kedudukan Yusuf yang tinggi di Dinasti Hyksos, Mesir,
seluruh anggota keluarga Yakub diterima dengan baik di Mesir
dan bahkan diberi lahan pertanian di bagian timur laut Mesir.

Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa memandang warga
negara atau tanah airnya, disebut juga sebagai orang-orang
Yahudi dan begitu pula semua pemeluk agamanya disebut dengan
nama yang sama pula.

Meskipun sering mengklaim diri sebagai pewaris keluarga Yakub
(orang Israel), hal ini sering dipertanyakan dan oleh berbagai
pakar sejarawan, oleh karena sulit untuk membuktikan secara
biologis bahwa darah "orang Yahudi" secara langsung memiliki
garis keturunan sebagai orang Israel.

Sebagaimana orang Israel Samaria (Kesepuluh Suku Israel) yang
mengalami pengusiran oleh pasukan Assyiria dan keturunan mereka
tidak kembali semuanya ke tanah air melainkan berbaur di antara
penduduk bangsa-bangsa lain.

Sementara orang Israel Judea, yang beberapa kali mendapat
pengusiran di zaman Babilonia dan Romawi, telah berpencar
ke berbagai bangsa dengan mengggabungkan diri kepada bangsa-bangsa
asing sehingga kehilangan identitas sebagai orang Israel asli
walaupun mereka pernah tinggal di tanah air mereka sejak zaman
Ezra hingga zaman kaisar Romawi Titus.

Banyak pakar sejarawan yang meragukan keaslian ras Yahudi
sebagai keturunan orang Israel dan lebih sepakat dengan
sebutan bangsa Zionis, sebab pada dasarnya siapapun orang
dari berbagai etnis dan latar belakang dapat menjadi orang
Yahudi baru (proselit).

* Siapakah orang yang berhak disebut Yahudi

Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan
definisi Yahudi kepada seorang yang:

Suku Bangsa Yahudi, suku bangsa ini terbagi lagi menjadi dua:[16]

Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi
disebut Yahudi asli,

Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari
bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi
Kelas Dua,

Seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum Yahudi.

Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum
Tak-tertulis yang menerangkan Taurat, kitab suci asal
hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama kitab Tanakh maupun
Perjanjian Lama).

Menurut Talmud, definisi ini dipegang semenjak pemberian
Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai kira-kira 3.500
tahun dahulu kepada nabi Musa.

Sejarawan Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi
ini tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia
mengaku bahwa definisi ini digunakan sekurang-kurangnya
2.000 tahun sampai saat ini.

Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama
di Amerika Serikat) yang liberal dari segi teologi,
Yahudi Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah membenarkan
orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut
diri mereka sebagai Yahudi.

Mereka tidak lagi mewajibkan orang memeluk agama tersebut
demi memenuhi adat istiadat pemelukan tradisional, dan
mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka
bukan Yahudi, asalkan berayah Yahudi. Yahudi adalah
agama tertutup.

* Kelompok Yahudi

Dewasa ini ada sejumlah kelompok Yahudi utama:

Kaum Ashkenazim
Kaum Sefardim
Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur"

* Anti-semitisme

Selama berabad-abad orang Yahudi banyak mengalami
Diskriminasi dari kaum Kristen di Eropa. Diskriminasi
terhadap orang Yahudi ini secara khusus disebut antisemitisme.

Puncak diskriminasi ini terjadi pada Perang Dunia II, yakni
ketika Yahudi dibantai di Eropa oleh kaum Nazi Jerman karena
dituduh mengambil kekayaan secara paksa.
____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!



_____________________________________________________________
Cat :
Wikipedia Indonesia



No comments:

Post a Comment