Saturday, November 21, 2015

Ninja : Asal Usul, Pelatihan, Peralatan dan Filosofi


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Ninja dalam hubungannya dengan Asal Usul,
Pelatihan, Peralatan dan Filosofi)
________________________________________________________________













__________________

Kata Pengantar
__________________

Penulis yakin, kita semua tahu ada banyak nama-nama seni beladiri
di dunia ini. Dan beberapa seni beladiri ini meski kita tidak
menguasai, tapi dari gerakannya dari pakaian kita punya gambaran
bahwa yang terlihat adalah seni beladiri ini dan itu.

Para kawan dimanpun berada...!

Jika kita melihat gambaran aksi lewat film-filmyang mengambarkan
seni bela diri ini, maka penulis berpendapat seni beladiri ala
"Ninja" ini adalah "Seni Beladiri yang Bukan Seni Beladiri".

Maksud penulis...!

Di banyak film, Ninja ini memberi kesan sadis. Mereka tidak
terlalu pemaaf. Siapa saja yang sudah dianggap-nya jadi musuh
maka akan dimatikan.

Sehingga...!

Mereka tidak lagi sekedar membela diri dalam suatu pertarungan
tapi juga akan mematikan lawannya, hingga tidak perlu lagi ada
pertarungan-pertarungan berikut-nya.

Masih lewat gambaran film...!

Ninja ini juga memberi kesan, mereka adalah penyerang yang tidak
terlalu siap bertarung pada saat lawannya siap bertarung. Dan
ini sangat terlihat dari penyerangan yang mereka lakukan di malam
hari.

Lainnya...!

Sepengetahuan penulis, "Seni bela diri ala Ninja ini" tidak
dipertandingkan di acara-acara olah raga, sehingga menimbulkan
pertanyaan bagi penulis, "Mengapa...?". Mengapa Ninja ini lebih
memberi kesan seram dibandingkan, karate, silat, khungfu, judo,
....

Para kawan dimana-pun berada...!

Jika anda ingin tahu gambaran jawaban dari petrtanyaan di atas,
maka tetaplah dalam postingan ini. Dan selamat menyimak info-
infonya.
____________________________________

Sekilas info tentang Ninja
____________________________________

























Ket :
Sketsa ninja karya seniman Hokusai. Teknik cetak kayu di atas kertas.
Hokusai manga, volume enam, 1817.

* Pemahaman Umum

Ninja atau Shinobi (?? atau ???) (dalam bahasa Jepang, secara harfiah
berarti "Seseorang yang bergerak secara rahasia") adalah seorang mata -
mata zaman feodal di Jepang yang terlatih dalam seni ninjutsu (secara
kasarnya "seni pergerakan sunyi") Jepang. Ninja, seperti samurai,
mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut ninpo.

Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah
pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang
berbunyi nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja
adalah menyusup dengan atau tanpa suara.


* Definisi



















Ket :
Kata "ninja" dalam aksara Kanji.

Ninja biasanya segera dikaitkan dengan sosok yng terampil beladiri,
ahli menyusup dan serba misterius seperti yang tampak di dalam film
atau manga (komik Jepang).

Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin (??) dan sha (??) yang
masing-masing artinya adalah "tersembunyi" dan "orang". Jadi ninja
adalah mata-mata profesional pada zaman feudal jepang.

Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan
mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.

Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang
yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya
pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara.

Kata ninja juga diambil dari kata ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup
atau dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri
ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan
selalu waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo.

Ninja adalah mata-mata profesional pada zaman ketika para samurai masih
memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan Jepang pada abad ke-12.
Pada abad ke-14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas,
informasi tentang aktivitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan
para ninja pun semakin aktif.

Para ninja dipanggil oleh daimyo untuk mengumpulkan informasi, merusak
dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta
untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari.

Karena itu ninja memperoleh latihan khusus. Ninja tetap aktif sampai
Zaman Edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh
pemerintah di Zaman Edo.

* Asal-usul ninja























Ket :
Dataran Iga, yang dilingkupi pegunungan terpencil, memiliki desa-desa
yang khusus melatih ninja.

Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni
nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi
lahirnya ninja.

Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah
suatu praktik keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada
saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan.
Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan
bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse
untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.

Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan
melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini
saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran.

Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk
memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse
semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja
sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga
atau Koga.

Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan
intelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di jepang.
Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan
ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja.

Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Aalah ilmu
yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni
berperang selama puluhan generasi.

Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4
abad. Ilmu itu meliputi filsafat FUDOSHIN, spionase, taktik perang komando,
tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain
yang tumbuh dan berkembang menurut zaman.

Namun ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9
terjadi eksodus dari Cina ke Jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya
dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi
yang mencari perlindungan ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral
besar, prajurit dan biksu. Mereka menetap di provinsi Iga, di tengah
pulau Honshu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho Busho
membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat.

Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu
pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu
dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama
ninjutsu.

* Bela diri ninjutsu





















Ket :
Diagram Bansenshukai ini berisikan ramalan dan kosmologi esoterik
(onmyodo) untuk menetapkan waktu ideal seorang ninja melakukan
tindakan tertentu.

Gerakan beladiri ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan.
Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan,
berputar dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan
teknik khusus lainnya. Namun, dalam praktiknya ninja menghindari
kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar,
lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan
seni beladiri lain, ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase,
melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan
untuk melindungi keluarga ninja mereka. Apa yang dilakukan ninja memang
sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di
sisi lain ninja harus mengutamakan kecerdikan saat menggunakan jurus
untuk menghadapi lawan.

Di sisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk bahwa salah satu tujuan
ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka. paduan intuisi dan
kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama memungkinkan para ninja
untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat mengenal orang
lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai
disiplin ilmu.

Di dalam ninpo terdapat teknik beladiri tangan kosong (taijutsu),
teknik pedang (kenjutsu), teknik bahan peledak dan senjata api
(kajutsu), teknik hipnotis (saimonjutsu), dan teknik ilusi(genjutsu).
Pada aliran Togakure Ryu dikenal adanya latihan olah energi yang
disebut Kuji Kiri. Prinsipnya adalah penggabungan antara kekuatan
fisik dan mental. Penyaluran energi yang tepat dari tenaga kuji kiri
dapat bersifat menghancurkan, namun di sisi lain jika digunakan untuk
olah pikir dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik.

Ninjutsu akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental dan spiritual
yang kuat. Untuk itu ninja harus menguasai Kuji-in, yaitu kekuatan
spiritual dan mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak
tangan yang dipercaya menjadi saluran energi. Simbol di tangan di
ambil dari praktik pada massa awal penyebaran agama Buddha.

Kuji-in digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan kekuatan seorang
ninja. Kuji-in mampu meningkatkan kepekaan terhadap keadaan bahaya
dan mendeteksi adanya kematian.

Dari 81 simbol yang ada, hanya 9 yang utama, yaitu rin(memberi kekuatan
tubuh), hei (memberi kekuatan menyamarkan kehadiran seseorang), Toh
(menyeimbangkan bagian padat dan cair pada tubuh), sha (kemampuan
menyembuhkan), kai(memberi kontrol menyeluruh terhadap fungsi tubuh),
jin(meningkatkan kekuatan telepati), retsu (memberi kekuatan telekinetik),
zai (meningkatkan keselarasan terhadap alam), dan zen (memberi pencerahan
pikiran dan pemahaman). Seorang ninja akan menjadi master sejati dengan
menguasai simbol-simbol ini.

Walaupun terdapat banyak keluarga ninja di Jepang, baru sekitar tahun
enam puluhan keluarga ninja baru dapat di dekati oleh orang luar. Pada
tahun 1960 televisi jepang menayangkan laporan dokumentasi dan sejarah
ninja. Setelah itu salah satu aliran yang dapat membuka diri dan
memperkenalkan ninja ke dunia luar adalah aliran togakure-ryu dengan
pewaris dari generasi ke 34, masaaki hatsumi,.yang profesi sehari-
harinya adalah seorang tabib ahli penyembuhan dan pengobatan tulang.

Pada tahun 1978 ninjutsu berhasil di publikasikan dan diajarkan ke
amerika oleh stephen k. hayes. Sejak saat itu ninjutsu menjadi
cabang beladiri yang paling banyak diminati.

* Peralatan ninja






















Ket :
Anak panah, paku, pisau, dan cakram bintang tajam, secara kolektif
dikenal sebagai shuriken, senjata rahasia ninja.





















Ket :
Sepasang kusarigama, dipamerkan di Istana Iwakuni.

Ninja diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu
mereka menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan
yang bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat.

Mereka memiliki metode cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin.
Ninja menggunakan bintang sebagai alat navigasi mereka ketika menjalankan
misi di malam hari.mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan,
membangun tempat berlindung, menemukan air dan membuat api.

























Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan
dan seputar mata. Baju ninja ini disebut shinobi shozoko. shinobi
shozoko memiliki 3 warna. Baju warna hitam biasanya dipakai ketika
melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian
yang nyata bagi sang target.

Warna putih digunakan untuk misi di hari bersalju. Warna hijau sebagai
kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan.

Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong
ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka
butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain.
Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan
cairan dan minuman.

Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan
jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali
atau dinding.

Ninja wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan
kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target
menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata
mereka.

mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi
memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih
sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering
menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok,
tali, dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis
dibawa tanpa kelihatan.

Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran.
Senjata yang biasanya dipakai adalah katana (pedang) dan sering
diletakkan di punggung.

Senjata lempar seperti pisau kecil, atau cakram berbentuk bintang,
dikenal sebagai shuriken. Peralatan canggih ninja lainnya adalah
sabit berantai yang disebut kusarigama,[2] kaginawa (jangkar bertali)
untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar
tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubushi (cangkang telur
yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran
tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.

* Pelatihan

Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam
kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diper
kenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh.

Anak-anak disuruh berjalan di atas papan titian yang sangat kecil,
mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri.
Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot.

Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak
diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di
ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata
dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat.

Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus.
Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik
bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau
untuk menyembunyikan diri.

Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di
pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat
pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga
diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.

Pada masa akhir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi
melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan
orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat
obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan,
cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat
musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.

* Filosofi ninja

Filosofi ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum.
Muslihat dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung.

Ninja tidak memiliki status mulia seperti samurai, sehingga ninja bebas
melakukan apapun untuk mengatasi masalah tanpa terikat oleh nama baik
keluarga dan kehormatan.

___________

Penutup
___________



























Demikian infonya para kawan sekalian...!

Kiranya kita semua memperoleh gambaran tentang Seni Bela diri Ala
Ninja ini. Pertanyaan-pertanyaan yang penulis kemukakan pada kata
pengantar di atas dapat anda jawab.

Begitupun...!

Menurut hemat penulis, beberapa film telah berusaha merobah citra
negatif Ninja kepada citra postif. Sehingga tidak heran jika Ninja
juga dapat menjadi simbol kepahlawanan, bahkan Ninja juga telah
dirubah orang citra-nya menjadi humoris. Mereka juga dapat menari,
suatu pelajaran yang jelas bukan mereka dapatkan dari hasil
Pelatihan Ninja.

Bahkan...!

"Para Ninja sekarang ini juga banyak yang tawuran" Kata si Ujang.

"Para Ninja ini juga dapat manortor" kata si Harianja Pula.
Entah betul entah tidak, penulis tidak pula pernah melihatnya.

Para kawan...!

Selamat malam....!









________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment